54 tahun silam di negeri ini terjadi peristiwa dan tragedi berdarah yang melibatkan anak-anak negeri bangsa ini sendiri. Tragedi ini menelan banyak korban jiwa, diantaranya putra-putra terbaik bangsa yang gugur menjadi korban sebuah gerakan yang dikenal dengan Gerakan 30 September yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan selanjutnya disebut G 30 S PKI sebuah gerakan yang memiliki tujuan mengganti dasar negara Pancasila dengan paham komunis.
Pada tanggal 30 September tahun 1965, 6 (enam) Jendral dan 1 (satu) Perwira Tinggi TNI AD diculik bahkan disiksa dengan biadab dan kemudian dibunuh lalu jasadnya dimasukkan ke dalam sebuah sumur di Lubang Buaya di Jakarta Timur. Mereka adalah :
1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
2. Mayor Jendral Raden Suprapto
3. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Hartoyo
4. Mayor Jendral Siswondo Parman
5. Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
6. Brigadri Jendral Sutoyo Siswodiharjo
7. Letnan Satu Pierre Andreas Tendean
Ikut menjadi korban saat itu adalah putri dari Jendral TNI Abdul Haris Nasution sebagai sasaran utama pembunuhan oleh gerakan ini. Jendral AH Nasution sendiri lolos dari usaha pembunuhan ini, namun putrinya yang bernama Ade Irma Suryani bersama ajudan beliau yakni Lettu Pierre Andreas Tendean menjadi korban dan ikut terbunuh.
Jasad para korban pembunuhan oleh gerakan G 30 S ini kemudian berhasil ditemukan pada tanggal 3 Oktober 1965. Untuk selanjutnya mendapat gelar Pahlawan Revolusi.
Disamping korban pembunuhan di atas, masih ada beberapa korban pembunuhan lain yaitu:
1. Bripka Karel Satsuit Tubun
2. Kolonel Katamso Darmokusumo
3. Letkol Sugiyono Mangunwiyoto
5 hari setelah gerakan 30 september, gerakan ini dapat ditumpas oleh TNI yang pada saat itu di bawah komando Mayjen Suharto. Pembersihan terhadap gerakan ini terus dilakukan. Gerakan G 30 S PKI gagal. Paham komunisme yang hendak ditancapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indoneisa berhasil dihancurkan.
Keberhasilan mempertahankan ideologi Pancasila inilah yang akhirnya di peringati sebagai hari Kesaktian Pancasila.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di SMP Negeri 2 Kalipuro dengan Pembina Upacara Bu Tjitjik Enawati,S.Pd. Guru mata pelajaran PKn.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan...